Ketikasaya masih seorang rahib yang muda, saya ingat melewati Gereja Abbas dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Sekelompok wisatawan mengunjungi gereja, dan beberapa anak-anak, hanya untuk bersenang-senang, duduk bergantian di kursi Abbas. Saya melihat ini dari kejauhan, dan saya sangat terganggu.
KatedralSão Paulo, Brasil; sebuah contoh katedral modern bergaya arsitektur Neo-Gothik. Katedral Santo Petrus, Bandung. Katedral ( bahasa Latin: cathedra, tempat duduk, dari bahasa Yunani kathedra ( καθέδρα ), tempat duduk, kursi) adalah gedung Gereja Katolik yang di dalamnya terdapat tempat duduk khusus, yakni sebuah takhta bagi uskup.
ERAMODERN PERDANA Dalam gereja Protestan bagian terbesar dari ruang ibadat adalah tempat duduk umat. Meja (bukan altar), mimbar, dan orgel ditempatkan di hadapan umat. Orgel biasanya di tempatkan di atas atau lebih tinggi daripada mimbar. Susunan tata ruang yang memperhitungkan tata suara, baik di gereja Protestan dan Katolik semakin penting
Lewatsabda-Nya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman.[*] Sabda Allah itu diresapkan oleh umat dalam keheningan dan nyanyian, dan diimani dalam syahadat. Setelah dikuatkan dengan sabda, umat memanjatkan permohonan-permohonan dalam doa umat untuk keperluan seluruh Gereja dan keselamatan seluruh dunia. 56.
ohhbegitu gan, baru tau gan hahha, sekalian mau tanya gan, mungkin ini pertanyaan bodoh -_- kalau kamar pengakuan dosa itu, romo/pastur sama yang mengaku dosa ada janjian dulu ga sih kalau mau bertemu? atau memang romo/pastur standby di kamar pengakuan dosa? dan apakah romo/pastur dan yang mengaku dosa bisa melihat wajahnya ? thanks gan hehehe Gini gan. Di beberapa Gereja Katolik di dunia, menyed
. Prinsip-Prinsip dan Perabot Pada Gereja Katolik Prinsip-prinsip ruang dan perabot dalam Geraja Katolik telah ditentukan oleh kongregasi dalam Institutio Generalis Missalis Romawi abad V pada tahun 1969, yang menetapkan bahwa dalam sebuah Gereja Katolik harus terdapat fasilitas ibadah yang berupa peralatan dan perabot. Dalam sebuah Gereja Katolik memiliki pembagian ruang dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut Windhu, 1997 dalam Malino, 2012. A. Panti Imam Panti Imam adalah tempat Imam memimpin perayaan liturgi. Di Panti Imam terdapat altar, mimbar, kredes, tempat duduk imam serta para pembantunya prodiakon paroki, misdinar, dan petugas lainnya, tebernakel, dan lampu Tuhan. Windhu, 1997. Gambar Susunan Panti Imam Sumber Windhu, 1997 Tinggi panti Imam dari lantai panti umat untuk gereja yang memiliki jemaat antara 800 sampai 1000 orang adalah kira-kira 90 cm Suptandar 130. 36 Upaya peninggian lantai ini dilakukan dengan tujuan dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam ruang dan dapat member karakter yang dapat memperjelas sifat ruang. Dengan adanya perbedaan ketinggian lantai panti Imam ini serta material pada bangunan Gereja dapat memberi pesan khidmat. Sedangkan untuk menjadikan ruangan tampak agung dapat menggunakan warna formal Malino, 2012. Altar Dalam Gereja lama, kata altar dipakai untuk menunjuk pada meja ekaristi Perjamuan Kudus Wellem 25. Altar utama merupakan pusat seluruh gedung Gereja, berupa meja besar untuk mengadakan perayaan Ekaristi dan kegiatan liturgi yang lain. Altar harus lebih tinggi dari panti umat karena selain untuk memudahkan umat melihat dan mengikuti jalannya perayaan, juga mengingatkan umat kepada bukit Kalvari tempat Yesus disalibkan. Sehingga daerah panti Imam ini memiliki anak tangga berjumlah tiga yang melambangkan Allah Tritunggal. Altar sebagai meja perjamuan juga untuk mengingatkan kepada perjamuan terakhir Yesus dengan murid murid- Nya. Altar sebagai meja perjamuan ditutup dengan kain putih seperti meja makan Windhu, 1997. Meja altar memiliki panjang maksimum 3,6 m dan tinggi 97,5 cm Sleeper, 1995 dalam Malino, 2012. 37 Gambar Dimensi Altar Sumber de Chiarra, 2007 Tabernakel Tempat terbaik untuk menyimpan Sakramen Mahakudus yaitu sebuah lemari kecil dari bahan yang kuat dan pantas. Biasanya Sakramen Mahakudus sudah dimasukkan dalam sibori yang ditudungi kain kuning atau kuning keemasan Malino, 2012. Gambar Tabernakel 38 Lampu Tuhan Disebut juga lampu suci, merupakan lampu merah yang terus menyala dekat tabernakel sebagai tanda bahwa di dalamnya tersimpan Sakramen Mahakudus. Sebutan Lampu Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan hadir dalam sakramen Mahakudus tersebut. Dulu lampu harus berasal dari minyak zaitun namun sekarang tidak diharuskan karena sulit mendapatkannya, bahkan banyak Gereja menggunakan listrik Malino, 2012. Gambar Lampu Tuhan Sumber http/ Sedilia Sedilia merupakan tempat duduk Imam dan para pembantunya para prodiakon misdinar dan konselebran Malino, 2012. Gambar Dimensi selidia Sumber de Chiarra, 2007 39 Mimbar Merupakan tempat untuk membacakan bacaan kitab suci perjanjian lama, surat rasul, atau epistola, dan injil, berkotbah, pembacaan mazmur, pembacaan doa umat, dan pengumuman Malino, 2012. Gambar Dimensi Mimbar Kecil dan Mimbar Besar Sumber de Chiarra, 2007 Kredens Merupakan meja kecil tempat diletakkannya piala, purificatorium, palla, corporal, patena, sibori, monstrans, ampul berisi air dan anggur, serta lavabo Malino, 2012. Gambar Dimensi Kredens Sumber Sleeper, 1995 40 B. Panti Umat Panti umat adalah tempat beribadah umat, karena itu pada daerah ini disediakan banyak fasilitas tempat duduk, yang biasanya dilengkapi tempat untuk berlutut supaya umat dapat mengikuti tata cara liturgi ibadah yang sudah ditetapkan Malino, 2012. Gambar Dimensi Kursi Umat Sumber de Chiarra, 2007 Lebar kursi 45 cm untuk ukuran minimum tidak direkomendasikan. 50 cm untuk ukuran yang baik, sedangkan 55 cm untuk ukuran yan terbaik Sleeper 299. Jarak sirkulasi yang baik antara kursi dengan dinding 1,2m sedangkan untuk sirkulasi utama menuju ke altar adalah 1,8m. C. Tempat Koor Tempat khusus bagi para petugas yang membawakan lagu-lagu selama perayaan liturgi Dulu tempat koor berada di balkon supaya suaranya dapat terdengar kuat dan bagus, namun sekarang bisa berada di samping kiri atau kanan 41 altar bahkan ada yang menjadi satu dengan umat dengan maksud lebih menggiatkan partisispasi umat dalam bernyanyi Malino, 2012. Gambar Tempat Koor Sumber Windhu, 1997 D. Kamar Pengakuan Kamar pengakuan adalah tempat menerima Sakramen Tobat. Ruang ini terbagi atas dua ruang bersekat kasa, masing-masing untuk Imam dan pengakuan dosa. Di dalamnya biasanya terdapat salib dan bangku untuk berlutut. Kamar pengakuan ini biasanya terletak di sayap kanan dan kiri bagian dalam Gereja. Biasanya ada lebih dari satu kamar Malino, 2012. Gambar Ruang Pengakuan Sumber Windhu, 1997 42 E. Balkon Merupakan ruang di bagian depan Gereja. Dahulu, balkon digunakan untuk tempat koor supaya suara lantang memenuhi gedung Gereja. Balkon yang tidak digunakan untuk koor, dipakai untuk tempat duduk umat Malino, 2012. Gambar Balkon Pada Gereja Sumber Windhu, 1997 F. Portal dan Bejana Air Suci Portal atau gerbang adalah sekat papan atau pertisi yang terdapat setelah memasuki pintu utama gereja, sehingga umat tidak terlihat dari luar Windhu, 1997, 22. Bejana air suci berisi air yang sudah diberkati, biasanya di letakkan dekat pintu supaya dapat digunakan waktu masuk atau keluar Gereja Malino, 2012. 43 Gambar Portal dan Tempat Air Suci Sumber Windhu, 1997 G. Perlengkapan Gereja Salib Salib adalah perlengkapan Gereja yang tidak pernah dilupakan. Setiap umat mengadakan kegiatan liturgi dan ibadah yang lain, salib selalu hadir di sana. Salib biasanya didampingi lilin-lilin yang sudah dinyalakan dan diletakkan di atas meja altar atau dipasang di dekat altar yang dikenak dengan salib duduk. Salib duduk memiliki ukuran tinggi 18cm-30cm . Ada juga salib yang besar di belakang altar menempel pada dinding dengan ukuran tinggi 60cm-200cm Perbandingan antara tinggi dan lebar Salib adalah 21. Windhu, 1997. 44 Gambar Salib Duduk Sumber Windhu, 1997 Patung Yesus Patung Yesus biasanya berukuran cukup besar tinggi rata-rata 60cm-200cm sehingga bisa dengan mudah dilihat umat yang hadir di gereja. Patung Yesus biasanya diletakkan di samping kanan altar Windhu, 1997. Gambar Patung Yesus Sumber Windhu, 1997 Patung Maria Patung Maria juga berukuran besar tinggi rata-rata 60cm-200cm dan biasanya diletakkan di samping kiri altar. Di sekitar patung Maria biasanya disediakan tempat bagi umat yang ingin mempersembahkan lilin supaya permohonannya dikabulkan. Baik patung Yesus maupun Maria berfungsi 45 sebagai sarana pembantu umat untuk berjumpa dengan Tuhan sendiri Windhu, 1997. Gambar Patung Maria Sumber Windhu, 1997 Gambar dan Relief Jalan Salib Gambar dan relief jalan salib dapat dipastikan ada di setiap Gereja. Jumlahnya sebanyak 14 buah. Pada saat tertentu umat mengadakan kebaktian jalan salib di gereja dengan bantuan gambar atau relief tersebut. Biasanya gambar atau relief jalan salib dipasang pada dinding-dinding Gereja. Yang berupa gambar biasanya merupakan lukisan, sedangkan yang berupa relief merupakan pahatan dari batu ataupun kayu. Windhu, 1997. Gambar Jalan Salib Sumber Windhu, 1997 46 Patung Santo/Santa Biasanya paroki memakai nama pelindung seorang Santo atau Santa. Gambar atau Patung Santo / Santa pelindung di letakkan di depan Gereja. Kadang –kadang gambarnya diwujudkan dalam lukisan pada dinding kaca di bagian depan Gereja. Maksud penggunaan nama Santo / Santa pelindung supaya umat paroki mendapat perlindungan dan dapat mewarisi semangat hidup yang suci, karena Santo / Santa menjadi teladan hidup suci Windhu, 1997. Gambar Patung Santo/Santa Sumber Windhu, 1997 Organ Organ merupakan alat musik tekan yang digunakan untuk mengiringi koor atau setiap lagu yang dinyanyikan saat ibadah Malino, 2012. Gong dan Kelinting Gong merupakan salah satu alat bunyi gemelan yang di pasang dekat altar. Bersama bel atau kelinting, gong dipakai untuk memberi tanda konserkrasi. 47 Maksud menggunakan bunyian-bunyian adalah untuk menciptakan suasana hening khusyuk dan penuh perhatian di beberapa Gereja gong atau kelinting dibunyikan untuk mengawali dan mengakhiri Doa Syukur Agung Windhu, 1997. Gambar Gong dan Kelinting Sumber Windhu, 1997 Lonceng Lonceng adalah alat bunyi yang biasa digunakan untuk mengiringi ibadat sebagai tanda kegembiraan. Lonceng dibunyikan pada saat-saat tertentu untuk mengundang umat mengadakan ibadah, maka perlu suaranya nyaring dan meluas sampai jauh. Lonceng dianggap benda keramat yang tidak boleh dibunyikan sembarangan Windhu, 1997. Gambar Lonceng 48
- Masyarakat Indonesia terdiri atas pemeluk agama yang berbeda-beda. Setiap agama memerlukan tempat beribadah untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka. Setiap tempat badah juga memiliki bentuk dan pengaturan yang khas. Selain sebagai tempat untuk berdoa kepada Allah, ternyata tempat ibadah memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain. Berikut penjelasannyaMasjid Masjid merupakan lambang dan tempat beribadah bagi umat Islam. Dalam buku Manajemen Masjid 1995 karya Ramlan Marjoned, selain berkaitan sebagai tempat ibadah, fungsi lain masjid adalah Masjid merupakan temoat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat. Masjid merupakan temoat kaum muslimin untuk berkonsultasi, mengajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Masjid dengan mejelis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan kaum muslimin. Masjid tempat untuk mengumpulkan dana, menyimpan, dan membaginya. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial. Baca juga Norma Agama Definisi dan Fungsi Gereja Gereja merupakan tempat ibadah bagi umat Katolik dan Kristen untuk berkomunikasi pada Allah. Gedung gereja hendaknya dijadikan sarana untuk membangun relasi antar jemaat maupun masyarakat luas dan relasi antara manusia dengan Tuhan. Dilansir dari BBC, gereja memiliki fungsi sosial dan komunitas. Gereja dapat memainkan peran penting dalam membantu orang lain,sebagai Bank makanan, temopat irang yang hidup dalam kemiskinan bisa mendapatkan makanan. Salvation Armi, denominasi Kristen membantu sesama yang sedang menderita. Bantuan tunawisma, salah satunya Housing Justice adalah organisasi amal Kristen untuk memastikan setiap orang memiliki rumah. Sebagai tempat untuk komunitas Sebagai kelas pendidikan orang dewasa Tempat mengumpulkan amal Baca juga Peran dan Fungsi Lembaga AgamaPura Pura adalah tempat suci untuk melaksanakan persembahan kepada Ida Sanghyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, pada dewam dan roh leluhur sesuai dengan fungsi dan klasifikasi pura. Dalam jurnal Peranan Pura dalam Meningkatkan Pendidikan Moral dan Keterampilan 2019 karya Widya Werita, selain sebagai temoat ibadah, fungsi dan peran Pura adalah Pura sebagai tempat pendidikan moral Pura sebagai salah satu tempat mewujudkan rasa bhakti kepada Tuhan Pura sebagai salah satu sarana untuk mendidik dan membina moral Pura sebagai tempat mendidik keterampilan Vihara Vihara menjadi temoat ibadah bagi umat Buddha. Selain sebagai pusat keagmaan untuk berbakti dalam puja bakti terhadap dharma, terdapat fungsi lainnya, yakni Vihara sebagau pusat pendidikan Vihara sebagai tempat pertemuan atau pelantikan organisasi Buddha baik dikalangan mahasiswa Buddha atau umum. Vihara sebagai pengembangan budaya Vihara sebagai sosial kemasyarakatan Baca juga Jejak Agama Peradaban Hindu-Buddha di Nusantara Kelenteng Dalam buku Toleransi Beragama 2020 karya Dwi Ananta Devi, kelenteng adalah tampat ibadah bagi umat Khonghucu. Berikut fungsi kelenteng Kelenteng sebagai temoat sumber ajaran spiritual Kelenteng sebagai penanda sejaah perkembangan masyarakat Tionghoa Kelenteng sebagai sumber simbol ajaran berbagai kepercayaan Kelenteng sebagai pusat kegiatan sosial dan pembauran kesenian Adanya kelenteng di Indonesia sebagai tempat situs sejarah dan pelestarian budaya Tionghoa, bahkan menjadi temoat rajuta budaya antara kebudyaan Tionhoa dengan kebudayaan lain. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
nama lain tempat duduk umat dalam gereja